Jumat, 22 November 2019

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN MINGGUAN (RPPM) DENGAN SUDUT PENGAMAN

 

Semester / Minggu      : I/1

Tema /Sub Tema          : Diri Sendiri/Identitas

Kelompok                    : B

KD                              : 1.1,1.2,2.1,2.5,2.8,3.3,4.3,,3.7,4.7,3.11,4.11,3.12,4.12,3.15,4.15

 

SUB TEMA

MUATAN MATERI PEMBELAJARAN

TUJUAN

RENCANA KEGIATAN

Tempat-tempat Rekreasi

kompetensi Dasar :

1.      Mengenal ciptaan Tuhan (NAM 1.1)

2.      Terbiasa menghormti agama lain (NAM 1.2)

3.      Anak selalu menjaga kebersihan diri sendiri (fm 2.1)

4.      Anak berani tampil didepan temannya(Sosem 2.5)

5.      Anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang lain (sosem 2.8)

6.      Anak melatih motorik kasar dalam kelincahan, kelenturan dan koordinasi tubuh (fm 3.3)

7.      Keterampilan motoric halus melatih kelenturan jari tangan (FM 3.3,4.3)

8.      Mengenal hubungan keluarga (kog 3.7)

9.      Mengenal tempat-tempat umum(Kog ,4.7)

10.  Menggunakan buku untuk kegiatan(BHS 3.11,4.11)

11.  Mengenal huruf awal yang sama (bhs 3.12)

12.  Mengenal hubungan bunyi dan huruf (BHS 3.12,4.12)

13.  Membuat berbagai hasil karya seni (Seni 3.15,4.15)

 

BUDAYA

 

 Menghitung jari dengan bahasa jawa

Komptensi Dasar :

1.      Anak dapat mengenal Ciptaan Tuhan.

2.      Anak dapat menghormati sesame agama.

3.      Anak dapat menjaga kebersihan diri sendiri.

4.      Anak dapat berani tampil didepan teman-temannya.

5.      Anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang lain.

6.      Anak dapat melatih motoric kasar dengan linch dan kelenturan koordinasi tubuh.

7.      Anak dapat melatih kekuatan dan meltihkelenturan jari-jari tangan.

8.      Anak dapat mengenal hubungan keluarga

9.      Anak dapat menyebutkan tampat-tempat umum dengan benar..

10.  Anak dapat menggunakan buku dengan benar.

11.  Anak dapat mengenal huruf awal yang sama dengan benar.

12.  Anak dapat mengenal hubungan bunyi dengan huruf .

13.  Anak dapat membuat hasil karya seni dengan kreatif..

 

BUDAYA

1.      Anak dapat menghitung jari dengan bahasa jawa.

 

 

 

 

Hari ke-1 : Macam-macam indentitas

1.      TJ.macam-macam identitas (NAM)

2.      PT.Mengucapkan syair “panca Indera” (Sosem)

3.      PT.Menulis macam-macam panca indera (bhs)

4.      PT.Membuat jari atau telapak tangan dengan plstisin.(FM)

5.      PT.Mengurutkan jari dengan angka 1-10 (kog)

6.      PT.Menggambar jari atau telapak tangan (Seni)

Hari ke-2 : Jenis Kelamin

1.      TJ Tentang jenis kelamin (NAM)

2.      Menyanyi “Aku Bangga”(sosem)

3.      PT.Menggunting gambar laki-laki dan perempuan (fm)

4.      PT.Memasangkan benda sesuai dengan pasangannya,(kog)

5.      PT.Menghubungkan gambar dengan tulisan (bhs)

6.      PT.Mewarnai gambar orang (Seni)

Hari ke-3 Teman Baruku

1.      Bercerita tentang teman baruku (NAM)

2.      Menyanyi lagu”siapa namamu” (sosem)

3.       PT Mengecap dengan jari (fm)

4.      PT. Memberi angka padagambar sesuai dengan jumlahnya (kog)

5.      PT.Meenyusun huruf menjadi nama orang.(bhs)

6.      PT.Menggambar orang (seni)

Hari ke-4 :Alamat rumah

1.      BCC Alamat rumah (NAM)

2.      PT.Mengucapkan Syair rumahku kecil mungil”” (sosem)

3.      PT.Bermain balok membuat rumah (fm)

4.      PT.Menebalkan tulisan nomor rumah (bhs)

5.      PT.Menulis nomor rumah (kog)

6.      PT.Mencocok gambar rumah (seni)

Hari ke-5 : Agamaku

1.      Bercerita  dengan 2 boneka tentang agamaku.

2.      BCC.Agama yang dianut anak (sosesm)

3.      Melukis dengan kuas gambar tempat ibadah.(seni)

4.      PT.Menghubungkan gambar dengan lambang bilanagan.(kog)

5.      PT.Melingkari sukukata awal yang sama (bhs)

6.      PT.Menempel bentuk geomerti gambar tmpat ibadah fm)

Hari ke-6 Ulang Tahun

1.      BCC.Hari ulang tahun (NAM)

2.      Menyanyi panjang umur (fm)

3.      PT,Membungkus kado (seni)

4.      PT.Mengerjakan maze (kog)

5.      PT.Menggambar kue di beri tulisan di bawahnya (bhs)

6.      PT.Membuat kue dari plstisin (fm)

 

Kamis, 21 November 2019

Penelitian Tindakan kelas Meningkatkan kemampuan berhitung anak 1-20 pada kelompok B dengan metode bermain menggunakan bahan alam

 

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG 1-20 ANAK KELOMPOK B DI TK ABA TLOGO MELALUI METODE BERMAIN MENGGUNAKAN BERBAGAI MEDIA ALAM

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Disusun Oleh :

 

Estu Ertiyaningrum, S.Pd

 

 

TK ABA TLOGO PRAMBANAN

KOORDINATOR WILAYAH KECAMATAN PRAMBANAN

KABUPATEN KLATEN

 

 

 

 

LEMBAR PENGESAHAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

 

 

Judul        :  Meningkatkan Kemampuan Berhitung 1-20 Anak kelompok B di TK ABA Tolgo dengan Metode Bermain Menggunakan berbagai media alam.

 

Disusun oleh:

Estu Ertiyaningrum S.Pd

 

 

 

Mengetahui:                                      Prambanan , 20 November 2019

Kepala TK ABA Tlogo                                     Mahasiswa

 

 

 

Sri Wahyuningsih, M.Pd                                Estu Ertiyaningrum S.Pd

NIP 19621004 198203 2 004                         NIM  825617032                   

 

 

                                    Pengawas Bidang Taman Kanak Kanak

 

 

 

 

Warsinah ,SPd. M.Pd

NIP. 19690926 199802 2 002

 

 

LEMBAR PERNYATAAN

 

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Penelitian Tindakan kelas  Ini saya susun sebagai peningkatan kemampuan dan refleksi diri dalam malaksanakan pembelajaran  merupakan hasil karya sendiri.

Adapun bagian – bagian tertentu dalam penulisan karya ilmiah  yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian karya ilmiah ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian – bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi – sanksi lain sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

 

Prambanan, 20 November  2019

 

 

Estu Ertiyaningrum

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KATA PENGANTAR

 

Assalamu’alaikum Wr.Wb

            Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayahNya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan Penelitian Tindakan Kelas

            Semoga dengan terselesainya pelaksanaan hingga penulisan laporan ini merupakan awal pencapaian pendidikan yang lebih berprestasi lagi.

            Tentunya dalam penyusunan tugas ini banyak pihak – pihak yang membantu dan mendorong, oleh karena itu saya mengucapkan terimakasih kepada

1.      PLT, Ketua Koordinator wilayah Kecamatan Prambanan

2.      Ibu Warsinah, M.Pd Sebagai Pengawas TK Kecamatan prambanan

3.      Ibu Sri wahyuningsih M,Pd. selaku kepala sekolah TK ABA Tlogo sekaligus penilai yang telah memberi saran, dukunngan dan bimbingan dalam menyelesaikan laporan ini..

4.      Semua pihak yang telah membantu dan tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Dalam penyusunan Penelitian Tindakan kelas  ini tentunya masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Maka dengan ini saya berharap atas kritik dan saran dari pembaca guna menyempurnakan laporan ini. Semoga apa yang ditulis dapat meningkatkan potensi diri.

Demikian laporan ini saya buat, kurang lebihnya saya mohon maaf yang sebesar – besarnya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb

                                                                               Yogyakarta, 20 November 2019

 

 

 

            Estu Ertiyaningrum, S.Pd

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................         i

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................        ii

LEMBAR PERNYATAAN....................................................................       iii

KATA PENGANTAR............................................................................       iv

DAFTAR ISI...........................................................................................        v

DAFTAR TABEL...................................................................................      vii

DAFTAR GRAFIK.................................................................................     viii

DAFTAR GAMBAR..............................................................................       ix

ABSTRAK..............................................................................................        x

 

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................        1

A.    Latar Belakang Masalah.............................................................        1

B.     Rumusan Masalah.......................................................................        2

C.     Tujuan Penelitian........................................................................        2

D.    Manfaat Penelitian......................................................................        3

 

BAB II KAJIAN PUSTAKA..................................................................        4

A.    Perkembangan Kognitif..............................................................        4

B.     Konsep berhitung........................................................................        4

C.     Pengertian Metode berhitung......................................................        5

D.    Pengertian Media........................................................................        5

E.     Manfaat Media............................................................................        8

 

BAB III RENCANA PERBAIKAN.......................................................        7

A.    Subjek Penelitian........................................................................      10

B.     Deskripsi Rencana Tiap Siklus...................................................      11

 

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................      19

A.    Hasil Perbaikan Tiap Siklus........................................................      19

B.     Pembahasan.................................................................................      73

 

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..................................................      79

A.    Kesimpulan.................................................................................      79

B.     Saran...........................................................................................      80

Daftar Pustaka

Lampiran

Ø  Foto Dokumentasi

Ø  Biodata Peneliti

Ø  Surat Kesediaan sebagai penilai

Ø  APKG PKP 1 & 2

Ø  RPPH

Ø  Skenario Perbaikan

Ø  Refleksi

Ø  Jurnal Pembimbingan Supervisor 1

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG 1-20 ANAK KELOMPOK B DI TK ABA TLOGO DENGAN  METODE BERMAIN MENGGUNAKAN BERBAGAI MEDIA ALAM

 

Abstrak

Estu Ertiyaningrum, S.Pd

estumaretsigit@gmail.com

 

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berhitung 1-20 anak kelompok B di  TK ABA Tlogo melalui metode bermain menggunakan media alam. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam 5 kali pertemuan. Tiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data dikumpulkan menggunakan metode penilaian observasi, wawancara dan dokumentasi. Proses pembelajaran dikatakan berhasil jika ketuntasan anak (BSH dan BSB) dalam indikator penilaian mencapai sekurang-kurangnya 75% dari seluruh anak. Penilaian dalam penelitian ini terdiri dari 4 indikator, yakni kemampuan anak menunjukkan lambang bilangan, mengurutkan, menuliskan dan menjumlahkan penjumlahan sederhan. Hasilpenelitian menunjukkan peningkatan dari pra siklus, siklus I dan siklus II. Pada siklus ke 2, ketuntasan anak dalam menujukkan lambang bilangan 1-20 mencapai 84%, ketuntasan anak mengurutkan lambang bilangan  84%, ketuntasan anak dalam menuliskan lambang bilangan 1-20 mencapai 80%, serta ketuntasan anak dalam menjawab penjumlahan sederhana mencapai 80%. Penelitian ini dapat disimpulkan, penerapan metode bermain dapat meningkatkan kemampuan berhitung pada anak B kelompok  usia 5-6 tahun di TK ABA Tlogo.

Kata kunci: berhitung, metode bermain,media alam.

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

1.      Identifikasi Masalah

            Masa usia Taman kanak-kanak adalah masa, di mana perkembangan kognitif (Berhitung) di kembangkan, Perkembangan kognitif ini erat kaitan nya dengan perkembangan anak dalam berfikir. Secara umum pengertian dari perkembangan kognitif adalah perubahan dalam pemikiran kecerdasan anak dan bahasa anak. Menurut Malkus, Feldam, dan Gardner dalam Sujiono (2009) menggambarkan perkembangan Kognitif sebagai “Kapasitas Untuk tumbuh menyampaikan, dan menghargai maksud dalam penggunaan beberapa simbul yang secara kebetulan ditonjolkan dalam suatu bentuk setting “simbol ini meliputi Kata, Gambar, Angka. Anak-anak pada usia 4 tahun telah dapat menyebutkan urutan bilangan sampai sepuluh. Sedangkan anak-anak pada usia 5 atau 6 tahun dapat menyebutkan bilangan sampai seratus.

 Dalam Permendikbud No 146 th  2014, Kurikulum  2013 Anak kelompok B di Taman Kanak-Kanak mencapai kemampuan menggunakan lambang bilangan untuk menghitung, mencocokkan lambang bilangan dengan bilangan, karena di TK ABA Tlogo kemampuan menghitung anak masih kurang, maka  saya ingin meningkatkan kemampuan menghitung di TK ABA Tlogo ini  Dengan metode Bermain, menggunakan berbagai media alam. Dengan metode bermain ini harapan saya akan meningkatkan minat anak dalam belajar menghitung, dan dengan berbagai media anak tidak akan bosan, dan bersemangat dalam berhitung.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti di TK ABA Tlogo Tahun Pelajaran 2017/2018 semester I, menunjukkan keterlambatan Anak-Anak dalam kemampuan Kognitif dalam Berhitung. Yang di tandai dengan beberapa kondisi, pertama, Kurangnya kemampuan berhitung Anak dari jumlah 25 anak dalam satu kelas hanya 8%-15% yang bisa menunjukkan angka, Kedua, yang bisa menuliskan angka 1-20 8%-12%, Ketiga, 75% anak masih belum bisa untuk menghitung penjumlahan sederhana.

 Penyebab nya adalah

a.       Kemampuan berhitung anak masih rendah..

b.      Penggunaan media yang kurang menarik.

c.       Pengelolaan kelas yang kurang baik.

d.      Guru kurang memberi motivasi anak.

Berdasarkan hasil observasi tersebut dapat di amati bahwa kemampuan kognitif dalam berhitung anak masih kurang, oleh karena itu di perlukan suatu upaya perbaikan untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak tersebut salah satunya melalui kegiatan bermain menghitung benda.

Untuk pengembangan kemampuan dasar anak, dalam hal memperkenalkan suatu bilangan angka meningkatkan kemampuan, mengucapkan, menunjukkan, menjumlahkan suatu benda. Ketrampilan berhitung supaya dapat menunjang kecerdasan otak dan dapat membantu  anak dalam memecahkan suatu masalah. Kemampuan berhitung anak juga dapat membantu anak dalam kegiatan menghitung. Oleh karena itu dalam penelitien ini akan di angkat suatu judul “ Upaya meningkatkan kemampuan berhitung 1-20 kelompok B di TK ABA Tlogo, Dengan metode Bermain”.  Dengan metode bermain Anak tidak bosan dan akan bersemangat dalam belajar menghitung.  

B.   Perumusan Masalah

Bagaimana meningkatkan kemampuan berhitung 1-20 anak  kelompok B di TK

ABA Tlogo dengan metode bermain menggunakan berbagai media alam.

 

C.    Tujuan Penelitian

Untuk meningkatkan kemampuan berhitung 1-20 pada anak kelompok B melalui metode Bermain di TK ABA Tlogo Prambanan Klaten Tahun Pelajaran 2017/2018.

 

 

D.    Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Dari penelitian ini penulis berharap hasil dari perbaikan dapat memberikan manfaat baik bagi anak didik, guru, atau pihak-pihak yang terkait. Manfaat dari penelitian sebagai berikut :

1.      Bagi Anak Didik :

a.       Dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak.

b.      Meningkatkan hasil belajar anak.

2.      Bagi Guru :

a.       Sebagai bahan masukan bagi guru untuk meningkatkan kinerjanya.

b.      Meningkatkan kualitas  pembelajaran yang lebih baik serta kreatif dan inovatif.

3.      Bagi Orang tua:

a.       Dapat menambah wawasan orang tua.

b.      Orang tua dapat memotivasi anak dan mendukungnya dalam meningkatkan kemampuan berhitung nya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

.

1.      Perkembangan kognitif Anak Usia Dini

Menurut Sujiono (2007; 1.3) menyatakan bahwa kognitif merupakan suatu proses berpikir yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Kemampuan kognitif digunakan untuk  memecahkan  berbagai masalah dalam hidup. Jenis-jenis aktivitas yang melibatkan kapasitas kognitif yaitu: merenung, berfikir, berkonsentrasi , mengingat, dan dalam menentukan sebuah keputusan.

2.      Konsep Berhitung

A.    Pengertian Berhitung di Taman Kanak-Kanak

Berhitung merupakan bagian dari matematika yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama konsep bilangan. Bilangan merupakan dasar bagi pengembangan kemampuan matematika. Dengan demikian berhitung di TK diperlukan untuk mengembangkan pengetahuan dasar matematika sehingga anak secara mental siap mengikuti pembelajaran matematika lebih lanjut di sekolah dasar.

Menurut Mahardika (2009; 7) kemampuan berhitung adalah usaha melakukan, mengerjakan hitungan seperti: menjumlahkan, mengurangi, serta memanipulasi bilangan-bilangan dan lambanglambang matematika.

            Anak-anak pada usia 4 tahun telah dapat menyebutkan urutan bilangan sampai sepuluh. Sedangkan anak-anak pada usia 5 atau 6 tahun dapat menyebutkan bilangan sampai seratus. Kegiatan menyebutkan bilangan ini dapat dilakukan melalui permainan bilangan. Dengan permainan ini di harapkan anak mampu mengenal dan memahami konsep bilangan, transisi, dan lambang bilangan sesuai dengan jumlah benda-benda, pengenalan bentuk, lambang, dan mencocokan sesuai dengan lambang bilangan.

 

 

 

 

B.     Kemampuan Dasar Berhitung

Ada beberapa kelompok dasar berhitung yang harus dikembangkan untuk anak Taman Kanak-Kanak yaitu:

1)      Mengelompokan (classification)

Mengelompokan merupakan kemampuan anak dalam mengelompokan suatu benda berdasarkan sesuatu. Benda tersebut di kelompokan sesuai dengan jenisnya dalam suatu himpunan. Misalnya: jenis, warna, bentuk, dan lain-lain.

2)      Membandingkan (comparation)

Membandingkan merupakan kemampuan untuk membandingkan dua buah benda (objek) berdasarkan ukuran ataupun jumlahnya (kualitas).

3)      Mengurutkan (seriation)

Mengurutkan adalah kemampuan membandingkan ukuran atau kuantitas lebih dari dua benda. Cara mengurutkannya dari paling pendek ke paling panjang.

4)      Menyimbolkan (symbolization)

Menyimbolkan merupakan kemampuan dalam membuat symbol atas kuantitas berupa: angka atau bilangan, simbol tanda operasi dari sebuah proses perhitungan.

 

3.      Metode Bermain

A.    Pengertian Metode Bermain

Menurut Dworetzky dalam Moeslichatoen (2004; 31) metode bermain merupakan suatu metode pembelajaran yang memberikan kesempatan pada anak untuk memilih kegiatan yang disukainya, bereksperimen dengan bermacam-macam bahan atau alattanpa paksaan, berimajinasi, memecahkan masalah bercakap-cakap secara bebas, berperan dalam kelompok, bekerja sama dalam

kelompok, dan memperoleh pengalaman yang menyenangkan.

Bermain adalah suatu  kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkannya, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Bermain merupakan salah satu kesukaan mayoritas anak usia dini. Secara normal tidak ada anak yang tidak suka bermain, semua anak suka bermain untuk mengembangkan  berbagai aspek

perkembangannya mulai dari kognitif, bahasa, fisik motorik, emosi

dan sosial anak. Dapat disimpulkan bahwa bermain  merupakan suatu kegiatan yang bersifat sukarela dan menyenangkan tanpa adanya paksaan, anak aktif dalam melakukan kegiatan tersebut yang bertujuan untuk mengembangkan seluruh aspek

yang ada dalam dirinya.

B.     Karakteristik Bermain

Menurut Dariyo (2007; 217-218) ada lima karakteristik dalam bermain

yaitu:

1)      Menyenangkan

Setiap anak merasa senang untuk melakukan kegiatan bermain. anak dapat mengekspresikan semua potensi yang ada dalam dirinya. Dengan bermain akan membawa ketenangan dalam diri anak dan mencegah terjadinya kebosanan.

2)      Spontan

Anak secara spontan akan melakukan kegiatan yang dilakukan sendiri atau bersama orang lain. Sifat spontanitas merupakan sifat utama bagi setiap anak. Mereka akan melakukan segala sesuatu dengan spontanitas tanpa adanya paksaan dari luar.

3)      Proses

Anak melakukan suatu kegiatan bermain secara tulus dansukarela tanpa ada pamrih. Bermain adalah proses pembelajaran bagi anak untuk mengembangkan intelektual, kreativitas, bakat, kemampuan bersosialisasi, kemampuan berkomunikasi, dan lainlain.

4)      Motivasi internal

Motivasi internal merupakan motivasi yang berasal dari dalam diri dan tidak dipengaruhi oleh orang lain. Anak melakukan kegiatan bermain karena adanya motivasi yang berasal dalam diri anak. Anak melakukan kegiatan bermain tanpa adanya paksaan sehingga anak akan merasa senang dan menghayati proses kegiatan bermain tersebut.

5)      Imajinatif

Bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan yang dilakukan oleh anak-anak yang di warnai dengan pengembangan daya khayal untuk menciptakan alur pemikiran tertentu sesuai dengan tahapan usianya. Kegiatan bermain yang disertai dengan kemampuan imajinasi bertujuan untuk mengembangkan potensi

intelektual, emosi, psikomotorik, dan keterampilan sosial anak.

 

C.     Tahapan Bermain

Empat tahapan kegiatan bermain menurut Piaget dalam Wiyani & Barnawi (2012; 94-95) adalah:

1)      Permainan sensori motorik (3-6 bulan)

Kegiatan ini hanya kelanjutan kenikmatan yang diperoleh seperti kegiatan makan atau mengganti sesuatu. Permainan ini hanya merupakan pengulangan dari hal-hal sebelumnya dan disebut reproduktif assimilation.

2)      Permainan simbolik (2-7 tahun)

Permainan simbolik merupakan ciri periode pra-operasional yang di temukan pada usia 2-7 tahun yang di tandai dengan bermain khayal dan bermain pura-pura. Pada tahapan ini anak lebih banyak bertanya dan menjawab pertanyaan, mencoba berbagai hal yang berkaitan dengan konsep angka, ruang, kuantitas. Permainan simbolik berfungsi untuk mengasimilasi dan mengkonsolidasikan pengalaman emosional anak.

3)      Permainan sosial yang memiliki aturan (8-11 tahun)

Pada usia ini permainan anak lebih banyak terlibat dalam kegiatan games with rules. Tempat kegiatan anak lebih banyak dikendalikan oleh peraturan  permainan.

4)      Permainan yang memiliki aturan dan olahraga

Kegiatan bermain yang memiliki aturan adalah olahraga Kegiatan ini sangat disenangi dan dinikmati meskipun aturan dalam permainan ini lebih ketat dan di berlakukan secara kaku di bandingkan dengan permainan yang tergolong

games.

 

D.    Manfaat Bermain

Ada beberapa manfaat bermain menurut Musfiroh (2005; 15-19) yaitu: pertama, bermain membantu anak membangun konsep dan pengetahuan  anak.  Anak-anak akan membangun konsep dan pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungan ataupun orang lain. Kedua, bermain membantu anak mengembangkan kemampuan mengorganisasikan dan menyelesaikan masalah. Bermain menyediakan kerangka bagi anak untuk mengembnagkan pengetahuan mereka tentang diri mereka sendiri, orang lain dan lingkungan. Ketiga, bermain membantu anak  mengembangkan kemampuan berpikir abstrak. Keempat, bermain mendorong anak untuk berpikir kreatif. Bermain mendukung tumbuhnya  pikiran kreatif karena di dalam bermain anak memilih sendiri kegiatan yang mereka sukai, belajar membuat identifikasi tentang banyak hal, belajar menikmati

proses sebuah kegiatan, di dalam bermain juga anak terdorong untuk melihat, mempertanyakan, menemukan, dan membuat jawaban yang mereka buat sendiri.  Kelima, Bermain membantu anak mengontrol gerak motorik. Pada saat bermain inilah anak dapat mempraktikan semua gerakan motorik halus dan kasar seperti menangkap, melompat, berjalan, berlari, dan berputar-putar.

 

4.      Konsep Media

A.    Pengertian Media

Pembelajaran merupakan sebuah proses komunikasi antara guru, peserta didik, dan bahan ajar. Dalam komunikasi antara guru dan peserta didik disampaikan dengan menggunakan sarana penyampai pesan atau media.

Menurut Sadiman (2009; 7) menjelaskan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan daripengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat anak sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

Menurut Munadi (2010; 7-8) bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar yang efektif dan efisien.

Adapun beberapa prinsip media pembelajaran yaitu: pertama efektivitas, media pembelajaran harus berdasarkan pada ketepatgunaan (efektivitas) dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Kedua relevansi, kesesuaian media pembelajaran yang digunakan dengan tujuan pembelajaran, perkembangan anak dan waktu yang tersedia. Ketiga efisiensi, pemilihan dan penggunaan media pembelajaran harus memperhatikan bahwa media tersebut murah atau hemat biaya tetapi dapat menyampaikan pesan dalam waktu yang singkat,  dan memerlukan sedikit tenaga. Keempat  dapat digunakan, media pembelajaran yang dipilih harus dapat digunakan atau diterapkan dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Kelima kontekstual, pemilihan dan penggunaan media

pembelajaran harus mengedepankan aspek lingkungan sosial, dan budaya anak.

 

B.     Jenis-Jenis Media

Menurut Rusman (2012; 182-183) ada 3 jenis media pembelajaran yaitu:

1)      Media visual

Media visual merupakan media yang hanya dapat di lihat dengan menggunakan indra penglihatan. Seperti: gambar inti, media grafis, model dan realia.

2)      Media audio

Media audio merupakan media yang hanya dapat di dengar dengan menggunakan indera pendengaran saja.

3)      Media audio visual

Media audio visual merupakan gabungan dari media audio dan visual yaitu media yang dapat di lihat dan di dengar.

 

C.     Manfaat, dan Fungsi Media

Dengan adanya media pembelajaran proses pembelajaran akan lebih menarik perhatian anak dan memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga media pembelajaran dapat membantu keefektifan proses pembelajaran, menumbuhkan motivasi bagi anak sehingga anak terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran tersebut, memudahkan penyampaian ilmu dari guru kepada anak, dengan adanya media pembelajaran juga akan menciptakan metode mengajar yang bervariasi. Selain mempunyai nilai dan manfaat media juga memiliki

fungsi, adapun fungsi dari media  pembalajaran menurut Rusman (2012;  176) adalah:  pertama  sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran media dapat memperjelas, mempermudah, mempercepat penyampaian pesan kepada anak sehingga anak dapat belajar secara mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori, dan kinestetik. Kedua  sebagai komponen dari subsistem pembelajaran dimana di dalamnya memiliki sub-sub komponen di antaranya adalah media pembelajaran yang dapat menentukan keberhasilan proses

maupun hasil pembelajaran. Ketiga  sebagai alat untuk membangkitkan perhatian dan motivasi anak dalam belajar karena media pembelajaran dapat mengakomodasikan semua kecakapan anak dalam belajar dan juga media dapat memberikan bantuan pemahaman kepada anak karena ada interaksi langsung antara anak dengan sumber belajar.  Keempat meningkatkan hasil dalam proses pembelajaran karena secara kualitas dan kauntitas media pembelajaran memberikan kontribusi terhadap hasil maupun proses pembelajaran.  Kelima  mengurangi terjadinya verbalisme karena apa yang di jelaskan oleh guru lebih bersifat abstrak dan tidak ada contoh nyata sehingga dengan adanya media pembelajaran dapat berfungsi sebagai alat yang efektif dalam memperjelas apa yang di sampaikan oleh guru. Keenam mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indera dimana dalam proses pembelajaran sering menjelaskan objek pembelajaran yang sifatnya luas, besar, atau sempit, kecil, bahaya sehingga memerlukan alat untuk menjelaskannya dan medialah yang menjadi solusi dalam

keterbatasan tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

RENCANA PERBAIKAN

 

A.      Subjek Penelitian

1.      Lokasi Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Kelompok B semester I tahun pelajaran 2017/2018 di TK ABA Tlogo, yang beralamat Pemukti baru tlogo prambanan. Penelitian dilaksanakan di TK ABA Tlogo karena penulis mengajar di TK ABA Tlogo.

2.      Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian siklus 1 dilaksanakan pada hari Senin-jumat tanggal 23-24 Oktober 2017. Adapun pelaksanaan penelitian siklus 2 dilaksanakan pada hari Senin-jumat, 30 Oktober-3 November 2017.

3.      Tema

Penelitian pada siklus I dan II difokuskan pada tema Tanaman, Sub tema pada siklus I dan II adalah Buah-buahan.

4.      Kelompok

Anak yang berada pada kelompok B di TK ABA Tlogo berjumlah 25 anak yang terdiri dari 10 anak laki-laki dan 15 anak perempuan.

5.      Karakteristik Anak

 

 

Perkembangan kognitif, khususnya pada kemampuan anak dalam berhitung 1-20 anak kelompok B di TK ABA Tlogo kurang bagus. Baik metode maupun kegiatan pengembangan  yang dipilih oleh guru kurang menarik bagi anak sehingga anak cepat bosan dan lebih memilih bermain bebas. Guna memperbaiki pembelajaran di TK ABA Tlogo penulis memilih metode bermain dengan menggunakan berbagai media alam untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak.

 

 

 

 

 

B.     Deskripsi Rencana Tiap Siklus

1.      Rencana Pelaksanaan

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan melalui 2 siklus dengan materi pembelajaran yang berbeda-beda yang merupakan perbaikan atau pengembangan dari materi sebelumnya yang dilaksanakan dalam lima kali pertemuan dalam setiap siklusnya (5 RPPH).

Penelitian ini menggunakan model tindakan yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart yaitu berbentuk spiral dari siklus satu ke siklus berikutnya. Tiap siklus meliputi siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu:

1.      Perencanaan tindakan

2.      Pelaksanaan tindakan

3.      Observasi

4.      Refleksi

Perencanaan

Penentuan

SIKLUS I

Refleksi

Pengamatan

perencanaan

SIKLUS II

Pelaksanaan

Refleksi

Pengamatan

HASIL

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Gambar 3. 1 Alur PTK

Hasil refleksi dari setiap tindakan perbaikan digunakan untuk menyusun rencana kegiatan baru yang merupakan perbaikan dari kegiatan sebelumnya. Jika perbaikan yang dilakukan telah tercapai, maka kegiatan akan ditingkatkan menjadi kegiatan pengembangan.

Dalam melaksanakan perbaikan peneliti dibantu oleh:

1.      Ibu Ida Oktarini, S Pd selaku teman sejawat

2.      Ibu Sri Ningsih, M Pd I selaku supervisor.

Adapun secara rinci deskripsi rencana masing-masing siklus adalah sebagai berikut:

a.      Siklus I

1)      Perencanaan

a)        Mengidentifikasi masalah

b)        Menganalisa rencana kegiatan perbaikan pembelajaran

c)        Membuat rencana perbaikan pembelajaran

d)        Menyusun RPPH

e)        Membuat skenario perbaikan pembelajaran

f)         Menyusun lembar observasi

g)        Menyusun lembar refleksi

2)      Pelaksanaan

a.       Mengkondidsikan anak agar siap mengikuti kegiatan

b.      Menarik perhatian anak pada kegiatan yang akan dilaksanakan

c.       Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan dalam pembelajaran

d.      Anak-anak mulai melaksanakan kegiatn

e.       Menerangkum kegiatan hari ini dan menanyakan kesan anak

f.        Memberikan penguatan kepada anak

 

3)      Observasi

Pada setiap pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 1 peneliti bekerja sama dan dibantu oleh teman sejawat yang bertugas menilai secara objektif kemampuan peneliti dalam merancang dan melaksanakan kegiatan pengembangan perbaikan pembelajaran. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, teman sejawat mengamati, mencatat kegiatan peneliti dan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Hasil observasi didokumentasikan dalam lembar observasi. Kemudian untuk mendukung kevalidan rancangan tindakan, setiap harinya penilai 1 dan 2 melakukan penilaian berupa APKG 1 dan APKG 2. Semua hal tersebut di atas dilakukan secara intensif, konsisten bersama dengan kolaborator, sehingga tujuan dari penelitian ini dapat tercapai.

 

4)      Refleksi

Pada tahap ini peneliti dibantu teman sejawat mendiskusikan kegiatan pelaksanaan perbaikan pembelajaran dan menyampaikan kelemahan dan kelebihan dari kegiatan, kemudian menentukan rencana perbaikan pada siklus selanjutnya.

 

b.      Siklus II

5)      Perencanaan

a.       Mengidentifikasi masalah

b.      Menganalisa rencana kegiatan perbaikan pembelajaran

c.       Membuat rencana perbaikan pembelajaran

d.      Menyusun RPPH

e.       Membuat skenario perbaikan pembelajaran

f.        Menyusun lembar observasi

g.      Menentukan teman sejawat

 

6)      Pelaksanaan

a.       Menyiapkan media, alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran

b.      Mengkondidsikan anak agar siap mengikuti kegiatan

c.       Menarik perhatian anak pada kegiatan yang akan dilaksanakan

d.      Memberi apersepsi kepada anak lewat berbagai kegiatan seperti menyanyi, tepuk, atau tanya jawab

e.       Melaksanakan kegiatan pengembangan lewat praktek langsung menghitung benda-benda alam seperti buah-buahan

f.        Merangkum kegiatan hari ini dan menanyakan kesan anak

g.      Memberikan penguatan kepada anak

 

7)      Observasi

Pada setiap pelaksanaan perbaikan pembelajaransiklus 1 peneliti bekerja sama dan dibantu oleh teman sejawat yang bertugas menilai secara objektif kemampuan peneliti dalam merancang dan melaksanakan kegiatan pengembangan perbaikan pembelajaran. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, teman sejawat mengamati, mencatat kegiatan peneliti dan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Hasil observasi didokumentasikan dalam lembar observasi. Kemudian untuk mendukung kevalidan rancangan tindakan, setiap harinya penilai 1 dan 2 melakukan penilaian berupa APKG 1 dan APKG 2. Semua hal tersebut di atas dilakukan secara intensif, konsisten bersama dengan kolaborator, sehingga tujuan dari penelitian ini dapat tercapai.

 

8)      Refleksi

Pada tahap ini peneliti dibantu teman sejawat mendiskusikan kegiatan pelaksanaan perbaikan pembelajaran dan menyampaikan kelemahan dan kelebihan dari kegiatan, kemudian menentukan rencana perbaikan pada siklus selanjutnya.

 

2.      Rencana Pengumpulan Data/ Instrumen

a.       Tehnik Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini diambil melalui beberapa cara yaitu:

1). Observasi

Penilaian ini dilakukan dengan cara mengamati secara langsung terhadap sikap dan perilaku anak selama melakukan proses kegiatan belajar  yang meliputi kegiatan pembukaan, inti dan penutup. Dalam kegiatan observasi, peneliti dibantu oleh teman sejawat yang bertugas mengamati, mencatat kegiatan dan aktivitas anak dalam pembelajaran. Pengumpulan data  yang diperoleh dilakukan dengan metode cek list.

 

2). Wawancara

Data yang diperoleh dari tehnik wawacara yaitu melalui tanya jawab langsung kepada anak setelah kegiatan bercerita selesai. Disni terjadi interaksi antar siswa dan guru sehingga memungkinkan siswa untuk dapat berperan secara aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran

3). Dokumentasi

Untuk membuktikan bahwa data yang diperoleh benar atau valid maka peneliti perlu mendokumentasikan alat peraga yang dipakai dalam proses kegiatan pembelajaran, proses kegiatan pembelajaran itu sendiri dan hasil karya anak dalam melaukan kegiatan

 

b.      Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :

1)      Lembar Observasi Siswa

Lembar observasi ini digunakan untuk memantau setiap indikator perkembangan penguasaan kosakata anak.  Terdapat empat  indikator yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu : kemampuan anak dalam berhitung benda 1-20, mengucapkan angka 1-20, menuliskan angka 1-20, dan memecahkan masalah penjumlahan sederhana. Ketercapaian anak dinilai dengan BB, MB, BSH dan BSB. Dalam hal ini peneliti menggunakan lembar observasi sebagai berikut.

 

 

 

 

 

C.     Tehnik Analisis Data

Dalam melaksanakan perbaikan pengembangan pembelajara pada Siklus I dan II menggunakan pengumpulan data melalui hasil bermain anak atau penugasan kepada anak menetapkan instrument penilaian dan data Opservasi dengan mengutamakan proses pelaksanaan pembelajaran, hasil kegiatan pembelajaran, situasi tindakan dan kendala-kendala tindakan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

 

A.    Hasil Perbaikan Tiap Siklus

1.      Rancangan Perbaikan Siklus I

a.    Rancangan Siklus I

Tema                           : Tanaman

Sub Tema                    : Buah-buahan

Kel. Usia                     : B/ usia 5-6 tahun

Tanggal                       : 23 – 27 Oktober 2017

Tujuan Perbaikan        : Meningkatkan kemampuan berhitung 1-20 di TK ABA Tlogo, dengan metode bermain menggunakan berbagai media alam.

Identifikasi Masalah    :

1.      Kemampuan motorik kasar anak dalam menjaga keseimbangan masih kurang

2.      Kurangnnya konsentrasi anak

3.      Kegiatan pembelajaran terasa membosankan

4.      Kemampuan kognitif anak dalam hal berhitung 1-20 masih kuarang

Analisis Masalah         :

Dari keempet masalah yang teridentifikasi, masalah yang paling mendesak untuk dipecahkan adalah kurangnya kemampuan anak dalam hal berhitung karena anak masih sulit menjumlahkan penjumlahan sederhana. penyebab tersebut adalah kurangnya anak dalam berkosentrasi karena media kurang menarik.

Perumusan Masalah    :

Bagaimana meningkatkan kemampuan berhitung 1-20 anak kelompok B di TK ABA Tlogo?

 

 

 

 

 

 


Tabel 4. 1

Tabel Rencana kegiatan Siklus I

 

RPPH ke

Pembukaan

Inti

Penutup

1

Melompat 10 ubin

 Menghitung buah jambu

Bernyanyi berhitung

II

Bernyanyi berhitung

 Menjumlahkan buah jeruk yang kecil dan yang besar

Tepuk Malaikat dengan berhitung

III

Mengucap Asmaul husna dengan berhitung

Menghitung penambahan  buah salak

Berhitung berantai dengan buah salak

IV

Mengucap nama-nama surat 1-30

 Menghitung penjumlahan buah manga

Menirukan gerakkan menghitung dengan jari

V

Baris berhitung

Mengisi pola gambar pisang dengan potongan daun jambu 10 potongan dengan kertas lipat 10 potongan

Menirukan mengucap angka 1-20

 

 

bang bilangan 1-20 84%. Kemampuan anak dalam mengurutkan lambang bilangan 1-20, 84%. Kemampuan anak dalam menuliskan angka 1-20, 80%. Dan kemampuan anak dalam menjumlahkan penjumlahan sederhana  mencapai 80%. Dengan demikian penelitian tindakan kelas sudah dianggap cukup dan tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya.

Grafik 4.4

Grafik Perbandingan kemampuan berhitung 1-20 anak kelompok B di TK ABA Tlogo dengan metode bermain menggunakan media Alam

Keterangan  :

 

1                    : dapat menunjukkan lambang bilangan 1-20

2                    : dapat mengurutkan lambang bilangan 1-20

3                    : dapat menuliskan lambang bilangan 1-20

4                    : dapat menghitung penjumlahan sederhana 1-20

 

Dari Grafik diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan menghitung 1-20 anak kelompok B di  TK ABA Tlogo dapat ditingkatkan melalui metode bermain. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan anak pra siklus, siklus I dan siklus II.

Sebelum tindakan hanya 30% anak mencapai ketuntasan dalam menunjukkan lambang bilangan 1-20. Pada siklus I ketuntasan pada indikator yang sama naik menjadi 56% serta meningkat pada siklus II menjadi 84%. Pada kemampuan mengurutkan lambang bilangan 1-20, ketuntasan anak pada pra siklus baru 25%, kemudian naik menjadi 56% pada siklus I, dan meningkat menjadi 84% pada silus II. Pada kemampuan anak dalam menuliskan angka 1-20, ketuntasan anak nmencapai 25% pada pra siklus, meningkat pada siklus I menjadi 50%, serta pada siklus ke II meningkat menjadi 80%. Pada kemampuan menjumlahkan penjumlahan sederhana mencapai, ketuntasan anak nmencapai 15% pada pra siklus, meningkat pada siklus I menjadi 48%, serta pada siklus ke II meningkat menjadi 80%.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

 

A.    KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil pembahasan penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan menghitung 1-20 anak kelompok B di  TK ABA Tlogo dapat ditingkatkan melalui metode bermain. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan anak pra siklus, siklus I dan siklus II.

Sebelum tindakan hanya 30% anak mencapai ketuntasan dalam menunjukkan lambang bilangan 1-20. Pada siklus I ketuntasan pada indikator yang sama naik menjadi 56% serta meningkat pada siklus II menjadi 84%. Pada kemampuan mengurutkan lambang bilangan 1-20, ketuntasan anak pada pra siklus baru 25%, kemudian naik menjadi 56% pada siklus I, dan meningkat menjadi 84% pada silus II. Pada kemampuan anak dalam menuliskan angka 1-20, ketuntasan anak nmencapai 25% pada pra siklus, meningkat pada siklus I menjadi 50%, serta pada siklus ke II meningkat menjadi 80%. Pada kemampuan menjumlahkan penjumlahan sederhana mencapai, ketuntasan anak nmencapai 15% pada pra siklus, meningkat pada siklus I menjadi 48%, serta pada siklus ke II meningkat menjadi 80%.

Pada siklus I kemampuan berhitung anak belum begitu meningkat karena kemampuan guru dalam mengelola kelas masih kurang serta belum berhasil dalam mengalokasikan waktu dalam kegiatan berhitung, sehingga kegiatan berhitung di kelas terasa gaduh anak masih banyak yang crita sendiri . Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan yang signifikan. Hal ini ditunjang oleh kemampuan guru dalam mengelola kelas sudah baik dengan diterapkannya aturan main, penggunaan variasi media dalam berhitung, serta adanya penguatan di akhir kegiatan berupa reward kepada anak yang berhasil untuk memotivasi anak.

 

 

 

 


B.     SARAN

Selanjutnya akan disampaikan saran sebagai berikut:

1.      Saran untuk anak

a.       Berusaha mencoba dan selalu katakana bahwa “aku harus bisa”

b.      Jangan takut untuk bertanya dan meminta bantuan jika belum bisa.

2.      Saran untuk Guru

a.        Penyampaian materi dan metode pembelajaran yang baik dan

sesuai dengan karakteristik anak sangat berpengaruh bagi   

b.      Penggunaan media yang variatif dapat menarik minat anak dan akan berpengaruh pada keberhasilan dan keefisienan pembelajaran

c.       Selalu berikan motivasi  dan penghargaan kepada anak yang mau mencoba/berusaha serta anak didik yang berhasil dalam usahanya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Aisyiyah. (1992). Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak

      Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka.

Montolalu, B.E.F. dkk. (2014). Bermain dan Permainan Anak. Tangerang

      Selatan : Universitas Terbuka

Elizabeth B. Hurlock. (2001). Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Enah Suminah dkk. (2015). Pedoman Penilaian Pembelajaran  Pendidikan Anak

      Usia Dini. Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini..

Syaiful Bahri Djamarah. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka

      Cipta.

Sujiono Yuliani Nurani dkk. (2013). Metode Pengembangan Kognitif. Tangerang

      Selatan: Universitas Terbuka.

Tadkiroatun Musfiroh. (2015). Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Tangerang

       Selatan: Universitas Terbuka.  

Waseso Iksan dkk.(2014). Evaluasi Pembelajaran TK. Tangerang Selatan :

      Universitas Terbuka.

Zaman Badru dan Asep Hery Hernawan. (2014). Media & Sumber Belajar PAUD.

      Tangerang Selatan : Universitas pTerbuka.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Entri yang Diunggulkan

KARYA ILMIAH MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING GAMBAR BERPOLA PADA KELOMPOK B DI TK ABA TLOGO PRAMBANAN

KARYA ILMIAH MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGG UNTING GAMBAR BERPOLA PADA KELOMPOK B DI TK ABA TLO...