Minggu, 23 Oktober 2016

komponen kecerdasan linguistik




1.      Bagaimana pendapat anda mengenai komponen kecerdasan linguistik ?

Ø  Komponen kecerdasan linguistik-verbal meliputi kemampuan memanipulasi tata bahasa, sistem bunyi bahasa(fonologi), system makna bahasa(semantik), Penggunaan bahasa dan aturan pemakaiannya(pragmatik). Komponen ini tidak mutlak dimiliki secara optimal oleh setiap individu akan tetapi berkembang seiring dengan bertambahnya usia anak.

2.      Apa yang dapat anda lakukan untuk mengenali kecerdasan linguistic anak didik anda?

Ø  Untuk mengenali kecerdasan linguistik pada anak kita dapat melakukan pengamatan pada saat anak berkomunikasi, berbicara, bercerita, berkata-kata, membaca, menulis atau bahkan ketika anak-anak sedang bermain dan mengekspresikan dirinya. Dari hal-hal tersebut dapat kita ketahui apakah anak tersebut memiliki kecerdasan linguistik yang baik atau tidak.

3.      Apakah menurut anda kecerdasan linguistik terkait dengan perkembangan bahasa anak,lisan maupun tertulis?

Ø  Kecerdasan linguistik terkait dengan perkembangan bahasa anak lisan maupun tertulis. Perkembangan bahasa anak sangat tergantung pada bagaimana kemampuan anak dalam memanipulasi tata bahasa, system bunyi, makna, serta penggunaan bahasa secara efektif. Anak yang mempunyai kecerdasan linguistik yang baik tentunya akan akan mampu mengungkapkan pikiran dalam bentuk kata-kata, berbicara, menulis, bercerita, berdebat, dan berdiskusi dengan lebih baik sehingga sangat membantu dalam perkembangan bahasa anak.




Latihan Halaman 2.30

1.      Bagaimana pendapat anda cara apa, diantara cara-cara stimulasi linguistik-verbal diatas, yang paling mudah diterapkan untuk anak usia 2-4 tahun?

Ø  Dari cara-cara yang dapat dipakai untuk menstimulasi kecerdasan linguistik-verbal pada anak , cara yang paling mudah diterapkan untuk anak usia 2-4 tahun adalah pemodelan dan pembiasaan. Pemodelan dan pembiasaan bertujuan merangsang kemampuan anak berbicara secara sopan dan menyenangkan. Anak usia 2-4 tahun perlu dibiasakan mengucapkan “permisi” atau “Assalamu’alaikum”, “terima kasih”, dan “maaf” sesuai konteks. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara :
§  Pada saat bertemu anak di pagi hari, kita selalu mengucap salam dan memberi contoh jawab salam.
§  Bimbing anak untuk menirukan salam kita saat itu juga.
§  Apabila dipuji dan dibantu  kita harus membimbing anak untuk mengucapkan terima kasih.
Anak usia 2-4 tahun juga perlu dilatih mengucapkan pujian, menawarkan sesuatu, berterima kasih, serta menolak dengan bahasa dan cara yang baik.

2.      Apa yang dapat anda lakukan untuk mengintegrasikan beberapa indicator dari stimulasi linguistic-verbal diatas?

Ø  Hal-hal yang dapat kita lakukan untuk mengintegrasikan beberapa indicator dari stimulasi linguistik-verbal adalah dengan memberikan kegiatan-kegiatan yang bersifat kelompok seperti permainan-permainan atau kegiatan yang bersifat proyek. Hal tersebut akan merangsang anak untuk berkomunikasi dengan orang lain serta mengungkapkan ide/gagasannya. 



3.      Apakah menurut anda proyek dapat menstimulasi beberapa indicator dari kecerdasan linguistik? Mengapa?

Ø  Metode proyek dapat menstimulasi beberapa indikator dari kecerdasan linguistik karena :
§  Dengan metode ini anak dilatih untuk bekerja sama dan berkomunikasi dengan orang lain.
§  Dalam perencanaan, anak dilatih untuk dapat mengungkapkan ide-ide atau gagasan yang mereka miliki.
Ø  Dalam pelaksanaan proyek anak juga dilatih untuk dapat membaca dan menulis serta berkomunikasi dengan baik.




















Latihan Halaman 3.11

1.      Mengapa anak yang suka bertanya cenderung diduga cerdas dalam matematis-logis ?

Ø  Karena anak yang cerdas dalam matematis-logis cenderung berfikir secara numerik dan dalam konteks pola, urutan logis, sebab-akibat, dan kategorial. Anak secara aktif memanipulasi lingkungan, bereksperimen dengan benda-benda sekitar.

2.      Mengapa kecerdasan metematis-logis perlu dirangsang sejak masa kanak-kanak ?

Ø  Kecerdasan matematis-logis perlu dirangsang sejak masa kanak-kanak karena  kecerdasan matematis logis sudah mulai muncul pada masa kanak-kanak (2-3 tahun) dan meledak pada masa remaja dan awal masa dewasa.

3.      Mengapa sebagian anak-anak yang cerdas dalam matematis-logis sering terkesan jorok dan nakal ?

Ø  Anak yang cerdas dalam matematis-logis sering terkesan jorok dan nakal karena anak tipe ini senang bereksplorasi, melakukan eksperimen untuk menemukan hal hal yang mereka anggap menarik. Rasa ingin tahu yang tinggi membuat anak tertantang untuk menemukan pola dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi sehingga anak terkesan nakal dan jorok.






Latihan Halaman 3.33
1.      Menurut anda mengapa kepekaan terhadap pola perlu dirangsang sejak dini?

Ø  Kepekaan terhadap pola perlu dirangsang sejak dini karena hal tersebut berkaitan dengan kemampuan anak untuk berpikir logis. Merangsang vokus perhatian anak dan merangsang kecerdasan matematis-logis dan visual sekaligus.

2.      Benarkah kemampuan numerikal pada anak usia 2-3 tahun sulit dirangsang dengan angka-angka ?

Ø  Kemampuan numerikal pada anak 2-3 tahun memang belum berkembang secara obtimal. Tetapi bukan berarti sulit untuk dirangsang. Anak pada usia ini masih dalam tahap senang melihat angka. Anak mulai memilki kepekaan terhadap angka, anak suka menyusun sesuatu secara serial,kategorial, dan hierarkial.

3.      Mengapa permainan konstruktif perlu diberikan pada anak – anak baik di TPA, KB, dan TK ?

Ø  Permainan konstruktif perlu diberikan pada anak-anak baik di TPA, KB, atau TK karena konstruk /bentuk pengetahuan anak akan cepat terbentuk dan terekam dengan kuat. Permainan konstruktif dapat merangsang kepekaan dan kemampuan rancang bangun anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

KARYA ILMIAH MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING GAMBAR BERPOLA PADA KELOMPOK B DI TK ABA TLOGO PRAMBANAN

KARYA ILMIAH MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGG UNTING GAMBAR BERPOLA PADA KELOMPOK B DI TK ABA TLO...